PENGELOLAAN SAMPAH
Oleh: Irbowo
Kemudian ada warga setempat yang menawarkan diri untuk membantu membuangkan sampah. Sampah cukup dimasukkan dalam tas kantong plastik (tas kresek) dan digantung dipagar. Petugas keesokan harinya mengambil tas-tas berisi sampah tersebut ketempat lain. Untuk sementara warga Griya Pedurenan lega dengan solusi tersebut.
Setelah beberapa lama berlangsung, kantong plastik warna-warni bergelantungan dipagar, menimbulkan masalah baru, bau tidak sedap dan tidak indah dipandang mata. Ketidakjelasan pembuangan akhir, menimbulkan kekhawatiran pencemaran dan kurang aman dalam AMDAL (Aman Dalam Lingkungan).
Oleh karena itu warga membentuk tim untuk mengatasi masalah terebut. Perwakilan warga Griya Pedurenan beranggotakan 4 orang, yakni bapak-bapak: Bowo, Agus, Basuki, Setiawan Dengan sepengetahuan dari RT setempat, Tim berembuk dengan RT Marsa, difasilitasi oleh Pak Humam dan Pak Kamal. Pertemuan tersebut menghasilkan solusi perantara ke truk sampah yang dikelola Dinas Kebersihan Pemda Bekasi.
Setelah berunding, dicapailah kesepakatan bahwa sampah warga di Griya Pedurenan yang berlokasi dibelakang warung Camat dapat diangkut truk. Biaya dikenakan Rp. 23.000,- (dua puluh tiga ribu rupiah) per Kepala Keluarga. Seiring dengan jumlah warga yang masih relatif sedikit, 15 kepala keluarga. Biaya dapat dinegosiasikan lagi apabila warga semakin bertambah. Biaya tersebut terasa mahal memang, akan tetapi yang penting adalah manfaat bagi keindahan, kesehatan lingkungan dan kebersamaan.
Masalah persampahan memang tidaklah semulus yang diharapkan, sehingga sering menjadi topik pembahasan di Froum Griya Pedurenan. Meskipun demikian, kita selalu mengupayakan bermusyawarah dan menghadapi segala permasalahan dengan arif dan bijaksana. Semoga dimasa mendatang semua berjalan dengan lebih baik tanpa ada kendala yang berarti. Insya Allah. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar